"Gila, Anna, susu sebesar itu kamu masih pakai miniset. Kalau kamu di sekolah, pasti temen-temen kamu sering melihat pentil kamu dong"
"Iya Oom, temen-temen Anna yang cowok kadang-kadang ada yang jahil pura-pura tak sengaja menyenggol Anna punya"
"Tuh kan, barang segitu gede mustinya dibungkus yang bener, Anna"
Kemudian, dengan tangannya Oom Win mulai memegang-memegang susuku, mengusap-mengusapnya dengan body lotion tapi tidak menyentuh pentilnya.
"Wah ini pasti ukurannya 34B"
"Kok Oom tahu?"
"Oom cuman kira-kira, Anna, besok kita tanya aja sama Mbaknya yang jaga toko, OK?"
Sebelum aku menjawab pertanyaan Oom Win, tiba-tiba mulutnya sudah "ngempeng" di pentilku, karena kaget tubuhku tersentak dan bukannya mengelak, aku pun malahan membusungkan dadaku ke arah Oom Win. Tiba-Tiba Oom Win melepaskan mulutnya dari pentilku, dan seketika itu pula tubuhku semakin maju mengikuti arah kepalanya.
"Enak nggak Anna?"