Nikmatnya Meliana

0


Aku dan Meliana sudah Dekat sekali, karena sore harinya aku harus segera kembali ke Jakarta. Saat menunggu dibandara, jika birahi ku datang, aku dan  Meliana masuk ke toilet bandara yang cukup sepi. Langsung kusingkap roknya, kuturunkan CDnya, kuturunkan celana dan CD ku sebatas lutut, dari belakang langsung kutancapkan kontolku kelubang memek  Meliana, kogoyang maju mundur pantatku dengan sangat cepat, karena birahiku sudah dipuncak. Mungkin aku sudah gila, aku jatuh cinta sama Ibu mertuaku sendiri.

Dalam berhubungan badan, aku dan Istriku lebih banyak mengunakan gaya Standart dalam bercinta. Apalagi istriku termasuk wanita cukup sibuk.

Saat keesokan harinya, ketika aku sudah tiba dikantor, aku hanya senyum senyum sendiri membayangkan  Meliana, akhirnya menyerah pasrah dalam pelukanku, Cerita Dewasa

Akupun sibuk sampai lembur larut malam dengan pekerjaanku. Tanpa terasa sudah jam 7 Pagi , tiba tiba aku dikejutkan oleh suara dering Hpku, tanda bahwa ada pesan yang masuk. Aku lihat ternyata Ibu Mila yang mengirim pesan, segera kubaca isi pesan tersebut.

“Satyo, kamu lumayan juga diatas ranjang, Saya jadi kebayang2 kamu lagi nih, saya tunggu kamu dirumah saya, jam satu siang.

Dengan alasan kurang enak badan, akupun izin untuk istirahat pulang, kutelpon taksi, saat taksi sudah datang, akupun langsung cabut dari kantorku menuju rumah  Meliana.

Setelah mendapat SMS dari  Meliana, aku begitu penuh semangat, hari ini aku ingin membuat  Meliana meminta kenikmatan padaku.aku sudah siapkan 2 butir obat kuat agar dia kewalahan melawanku, Didalam taksi langsung aku minum sebutir. Haa.. ha.. rasakan nanti, batinku.

Jam satu kurang, aku sudah tiba dirumah  Meliana, Kupencet bell. Saat pintu rumahnya terbuka kulihat  Meliana sudah mengenakan lingrie sexy menyambutku.
“Hai, kamu datang juga.., aku pikir kamu nggak datang”, sapanya.
“Aku pasti datang, kalau tidak datang, ntar ibu kecewaa lagi”, candaku.
“Ayo masuk, langsung kekamar aja yah sayang”.

Kupeluk tubuh  Meliana dari belakang saat  Meliana berdiri dijendela memandang keluar, Kucium dengan lembut wajahnya, bibirnya, burungku yang menempel tepat di belahan pantat  Meliana pun sudah tegak berdiri, sampai sakit sekali rasanya, mungkin pengaruh obat kuat yang sudah aku minum.

Aku tersenyum dan kupandangi wajah  Meliana, kupeluk lebih erat lagi tubuh  Meliana. Tubuhku sudah panas rasanya,  Meliana berbalik, kami sudah saling berhadapan. Kupandangi wajah  Meliana, cantik sekali, kukecup lembut bibir  Meliana, kami berdua sudah saling melumat. Lama sekali kami berciuman, ditambah lagi suasana yang begitu romantis menambah tinggi gairah kami berdua.

Kulepas pakaian yang di kenakan  Meliana, kuciumi lehernya,  Meliana mendesah menikmati cumbuan yang aku berikan, kubuka BHnya, kuremas dengan lembut tetek  Meliana. Ciumanku terus turun kearah buah dadanya, kujilati dan kuhisap tetek  Meliana,  Meliana pun semakin mengeliat dan semakin keras desahannya.

“Uh.. Saatyo.. Terus hisap sayang.. Uhh.. Enak.. sayang.”..
Setelah puas bermain main di Toket  Meliana ciumanku pun turun keperutnya. Kujilati pusarnya sambil tanganku berusaha melepas celana dalam Meliana. Masih dalam posisi berdiri kujilati memek  Meliana, kuhisap semua lendir yang keluar, dendam yang tadinya begitu mengebu gebu hilang sudah, aku begitu lembut memperlakukan  Meliana. DominoQQ

Satu persatu pakaian yang kukenakan terlepas sudah. Akhirnya kami berdua sudah telanjang bulat. Dihisapnya puting dadaku, sambil tangan  Meliana meremas remas kontolku yang sudah sangat tegak berdiri.

“sayang kita ke ranjang aja, Puasinn aku yahhh!”.
Tangan  Meliana terus memegangi kontolku. Tubuhku direbahkan diatas pembaringan, kemudian kontolku di kulum dengan lembut, nikmat sekali kuluman  Meliana.

“Aahkkss aahh..Ooohhgg…Uuuhh Meelliisaa Eennakk jilatannmuu!! akuu nggak tahan! MASSUKINN!!”..
Kemudian  Meliana menaiki tubuhku, digemgamnya kontolku dan diarahkan ke lubang memeknya, perlahan lahan sekali  Meliana menurunkan pantatnya, mili demi mili batang kontolku masuk meluncur ke lubang memek  Meliana yang sangat basah sekali.

“Ahhhhssssss”., rintih kami berdua, saat kontolku masuk semua terbenam didalam lubang memek  Meliana.
Aku lihat  Meliana memejamkan mata dan mengigit bibirnya menikmati sensasi yang begitu indah.  Meliana mengangkat pantatnya dengan perlahan sekali, menikmati gesekan batang kontolku dengan dinding memeknya, kemudian diturunkan kembali dengan sangat perlahan. semakin lama goyangan naik turun pantat  Meliana semakin cepat.

“Akkhh.. Saatyyooo.. ampun.. enak sekali sayang.. kontolmu enak sekali sayang”.
 Meliana terus menjerit mendesah berteriak menikmati sensasi nikmat dari pertemuan batang kontolku dengan lubang memeknya. Kontolku yang begitu tegak perkasa terus menerus menerima gesekan demi gesekan dari lubang memek  Meliana.
“Iya.. Bu, aku juga nikmat goyang terus Bu”.
Kuremas tetek  Meliana, aku angkat badanku kuhisap teteknya, goyangan pinggul Meliana makin menggila dan terkendali.

Jujur saja, kalau bukan karena pengaruh obat kuat yang aku minum, Mungkin aku sudah muncrat, dan sudah tidak sanggup lagi bertahan mengimbangi goyangan pantat Meliana yang begitu liar.
“Oh.. satyyooo.. Ibu.. sudah nggak sanggup lagi.., Ibu mau keluuarr”.
“Ayo.. Bu.. keluarin semuanya Bu.. Nikmatin.. Bu.”..
Kuhisap dengan kuat tetek Meliana, dan Meliana pun makin mempercepat goyangan pinggulnya menanti saat saat datangnya orgasme.
“saaaynnggg.. Arrgghh.”., jerit Meliana, memek Meliana dengan kuat mencengkram batang kontolku.
Sungguh menyesal aku meminum obat kuat, padahal saat seperti inilah, saat yang paling nikmat untuk secara bersamaan melepaskan orgame yang sudah tertahan. Cerita Mesum

Aku peluk tubuh nya dengan erat. Kurebahkan badanku, Meliana ikut rebah sambil terus memelukku. Kubiarkan  Meliana menikmati orgasmenya. sementara kontolku masih terus terbenam di dalam lubang memek Meliana.
“Enak sayang”, Tanyaku
“Enak sekali Say, dasyat sekali rasanya” jawab Meliana lirih. 

Meliana mengangkat tubuhnya dan langung menghempaskannya kembali disampingku. Kontolku masih tegak berdiri, sama sekali belum terlihat tanda tanda hendak memuntahkan isinya.  Meliana merebahkan kepalanya didadaku, kupeluk tubuh  Meliana, sambil kubelai belai ramutnya. Akhirnya  Meliana pun tertidur.



Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top